Jumat, 15 Januari 2010

Al-Quran yang Mulia

Keseluruhan AL-Quran di turunkan kelangit di dunia dari lauh AL-Mahfuzh dalam bulan Ramadan , Bulan ini mendapat kehormatan dengan turunya AL-Quran di dalamnya. Karena itu Rasulullah Shallahu Alaihi Wa Sallam mengaji AL-Quran bersama Jibril Alaihis-Sallam pada bulan Ramadhan , mendengarnya, mentadaburnya, Membacanya,merenungi pelajaran-pelajarannya,melaksanakan kebajikan-kebajikannya, Membuka lubuk hatinya untuk mengaji rahasianya,mencurahkan segenap cintnya untuk Membuka simpanan-simpanannya .

Sungguh orang yang berpuasa dan membaca AL-Quran telah memandukan antara Ramadhan dan AL-Quran dalam puasanya a, sehingga bulan ini hidup bersama kitab Yang mulia ini yang Allah jelaskan sebagai:
“Ini adalah sebuah kitab yang kami turunkan kepada mu penuh dengan berkah Supaya mereka mempehatikan ayat-ayatnya dan supaya orang-orang yang mempunyai pikiran mendapat pelajaran.”(Shad:29)

“Maka apakah mereka tidak mentadabur AL-Quran ,ataukah hati mereka terkunci ?“(Muhamad:24).

Maka apakah mereka tidak mentabur AL-Quran ?kalau kirannya AL-Quran itu  bukan dari sisi allah ,tentulah mereka mendapat pertentangan yang  banyak di dalamnya .”(An-Nisa;82). 
Bagi AL-Quran dalam bulan Ramadan ada kelezatan tersendiri, ia mempunyai ilham-ilham khusus dan petunjuk dari jenis yang lain.

AL-Quran dalam bulan Ramadhan bagaikan pembasah embun ,pemberi pewangi pada makhluk yang bernyawa .AL-Quran dalam bulan Ramadhan mengembalikan kenangan turunya, pemberi wewangi pada makhluk yang bernyawa.

AL-Quran dalam bulan Ramadhan mengembalikan kenangan turunnya , saat-saat dikajinya, dan masa-masa penuh perhatian salaf atasnya.

 Dalam sebuah hadis shahih Rasulallah shallallahu Alaihi wa Salam bersabda:

”Bacalah AL-Quran, sesungguhnya ia akan datang pada hari kiamat memberi syafa’at kepada pembacanya.”
”Bacalah surat AL-Baqarah dan surat ali imran, sungguh keduanya akan datang pada hari kiamat seperti dua belah awan, atau seperti dua kumpulan burung berbulu lebat yang member naungan kepada pembacanya.”  

Dan rasulallah Alaihi wa salam juga bersabda :
 “Orang yang membaca AL-Quran dengan lancar, maka ia bersama para malaikat yang mulia dan baik, sedang orang yang membaca AL-Quran kurang lancar, maka baginya dua pahala .”

Dalam sebuah sya’ir di jelaskan :
Aku mendengarmu wahai AL-Quran sementara malam tengah tertidur lelap
Engkau berjalan dan menggoncangkan hari,
Maha Suci Tuhan yang menjalankan denganmu kami membuka dunia,
hingga subuh pun tiba kami kelilingi seperempat dunia dan kami mengisinya dengan pahala.”

Para salaf kita apa bila datang bulan ramadhan membuka AL-Quran , dan mereka tinggal (tidak bepergian) dan bepergian dengan AL-Quran .

Diriwayatkan oleh Imam Malik Rahimahullah, bahwa beliau tidak mempunyai kesibukan apapun pada bulan Ramadhan kecuali dengan AL-Quran , ia tinggalkan mengajar , memberi  fatwa dan berkumpul bersama manusia untuk sementara. Ia bertutur bahwa ini adalah bulan AL-Quran .

Rumah-rumah para salaf kita khususnya pada bulan Rhamadan berdengung laksana dengung lebah, dipancari sinar , dipenuhi kebahagiaan. Mereka membaca AL-Quran dengan tartil (pelan), berhenti sejenak pada ayat-ayat yang membuat mereka takjub, menangis kala membaca nasehat-nasehatnya,  bergembira saat membaca kabar gembiranya, mengiakan dan mentaati semua perintahnya , menahan diri dari segenap laranganya.

Menurut riwayat yang shahih bahwa ibnu mas’ud membaca di hadapan Rasulallah ShallallhuAlaihi Wa Salam awal surat An-Nisa’, ketika pada sampai pada ayat :
“Maka bagaimanakah (halnya orang-orang kafir nanti) apabila kami mendatangkan kamu (Muhamad)sebagai saksi atas mereka itu (sebagai umatmu ).”(An-Nisa’;41).

 Rasulallah kemudian berkata kepada ibnu Ma’sud: ”Cukuplah bagimu  kini.“ Ibnu Mas’ud berkata: ”Maka saya melihat kearah beliau , tiba-tiba matanya berkaca-kaca. Sungguh rasulullah adalah yang amat mencintai Allah, ketika mendengar firman kekasihnya iapun menangis ”.

Sudahkah kita merasakan kenikmatannya? semoga ALLAH SWT memudahkan niat baik kita untuk lebih dekat dengan Al-quran, sehingga kebahagiaan yang telah diraih oleh para pendahulu kita yang sholeh pun bisa kita rasakan. Amin

Tidak ada komentar: